Resiko Prilaku Kekerasan
Banyumas - Pasien atau keluarga berhak mendapat informasi dan edukasi tentang pelayanan yang di berikan oleh Rumah Sakit, Edukasi atau Penyuluhan Kesehatan bagi Pasien dan atau Keluarganya merupakan sarana pemberian informasi agar pasien dan ataukeluarganya mengerti dan mengetahui bagaimana, apa yang harus di lakukan, di cegah agar mencapai tingkat kemandirian, dan agar sesegera mungkin pulih dari kondisi sakit yang sedang di alaminya.
Hari ini Senin (29/11/2021) bertempat di Ruang Sadewa, di laksanakan kegiatan Penyuluhan Kesehatan bagi Pasien dan atau Keluarganya.
Tema yang di sampaiakan adalah "Resiko Perilaku Kekerasan."
Perilaku Kekerasan adalah keadaan yang dapat membahayakan bahkan dapat melukai diri sendiri, ornag lain, dan lingkungan
Tanda dan gejala
1. Wajah tampak memerah
2. Pandangan tajam
3. Otot tegang
4. Nada suara tinggi
5. Berdebat
6. Tampak memaksakan kehendak
Penyebab
1. Ekspresi diri ingin menunjukan eksistensi
2. Ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
3. Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga
4. Perilaku, seringnya melihat perilaku kekerasan di rumah atau di luar rumah
5. Budaya tertutup dan membalas secara diam dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap prilaku kekerasan
Akibat Prilaku kekerasan
Klien atau PAsien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan tindakan berbahaya bagi dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungan, seperti menyerang orang lain, memecah perabot rumah, membakar rumah, dll.
Penanganan :
1. Penanganan secara medis
- Psikofarmaka / Obat obatan
- Elektroconfulsion Therapi (ECT) atau Therapi Kejang Listrik (TKL)
2. Penanganan Non Medis
- Identifikasi penyebab marah, tanda dan gejala yang di rasakan, perilaku kekerasan, akibat.
- Mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik (Latihan Nafas dalam)
- Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik kedua ( alihkan dengan cara Memukul Kasur atau bantal)
- Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara sosial/verbal ( Menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik)
- Bantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara spiritual ( Latihan beribadah dan berdoa), buat jadual latihan ibadah / berdoa.
- Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan obat (bantu pasien minum obat secara tertur)