PELAYANAN PRIMA PENDERITA STROKE DI RSUD BANYUMAS
Pelayanan Prima untuk Penderita Stroke di RSUD Banyumas
Ditilik dari usianya bpk W belum terlalu berumur. Namun saat ini sudah terkena serangan stroke. “saya terkena stroke bulan april tahun 2014 yang lalu. Saat itu saya bangun tidur, berencana bermain badminton. Saat bangkit saya tidak bisa menggerakan kaki kanan dan tangan kanan saya. Bibir saya menceng dan bicara saya cadel” Terang Bp W disela-sela silaturhami anggota Klub Stroke Kencana RSUD Banyumas. “Oleh keluarga saya kemudian di bawa ke RSUD Banyumas. Sekitar 10 hari saya di rawat di Unit Stroke” terang Bpk W.
Sama hal-nya dengan rekannya satu klub, bpk B mengatakan terkena serangan dua kali. Serangan ke-dua sekitar dua tahun dari serangan pertama dan lebih parah dari kejadian sebelumnya. Seluruhnya di rawat di RSUD Banyumas. “Saya merasa sangat membutuhkan informasi seluk beluk stroke. Dari sana, pada tahun saya bergabung di Klub Stroke Kencana RSUD Banyumas,” terang Bpk B.
Tentang Klub Stroke Kencana RSUD Banyumas
Latarbelakang pendirian klub stroke kencana adalah Penderita pasca stroke memiliki perubahan dan keterbatasan dalam bergerak, berkomunikasi, dan berfikir yang nantinya akan sangat mengganggu fungsi dan peran penderita. Perubahan fisik membuat mereka merasa terasing dari orang-orang dan mereka akan berpikir bahwa dirinya tidak berguna lagi karena hidup mereka lebih banyak bergantung pada orang lain, perasaan–perasaan tersebut akan mulai timbul akibat keterbatasan fungsi fisik dari penderita. Dengan kondisi pasca stroke yang demikian, penderita akan merasa dirinya cacat dan kecacatan ini menyebabkan self-esteem terganggu. Ketika itulah mereka akan terjebak kedalam kondisi frustasi dan depresi. Dukungan sosial sangat memainkan peran yang besar bagi memotivasi penderita di masa depan.
Klub Stroke Kencana RSU Banyumas merupakan suatu wadah ikatan persaudaraan para penyandang stroke di RSU Banyumas untuk saling berbagi rasa optimis dan tawakal dalam silaturrahim menuju kualitas hidup sehat, mandiri dan produktif, bermakna serta membanggakan didirikan pada tanggal 8 November 2003. Kegiatan setiap selasa minggu ke-2 dan diadakan kegiatan silaturahmi setiap Bulan Syawal dan Ulang Tahun klub Stroke.
TENTANG STROKE
stroke merupakan salah satu penyakit yang masih mendominasi jumlah kematian terbanyak di seluruh dunia. Di U.S, stroke adalah penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, dan merupakan penyebab kematian nomer dua setelah jantung dalam konteks dunia.
Stroke disebabkan oleh terganggunya peredaran darah di otak lokal maupun global (menyeluruh) yang timbul secara mendadak sehingga mengakibatkan gangguan pada fungsi saraf. Stroke bisa menimbulkan kecacadan bahkan bisa berakibat fatal sampai meninggal dunia. Stroke dapat memberikan dampak yang banyak mengubah kehidupan penderita dari kondisi sebelumnya.
Bahwa Banyak pasien yang terkejut ketika tiba-tiba tangan dan beberapa organ tubuhnya tak dapat digerakkan lagi. Perasaan cemas stress, sedih, dan tekanan psikologis bisa timbul karena tidak lagi seperti orang normal.. Penderita dapat tenggelam ke dalam perasaan depresi apabila dibiarkan. Disinilah dukungan emosional dari lingkungan berperan dalam memberikan semangat hidup pada penderita selama mereka menjalani terapinya.
Dari sini, pelayanan lintas profesi dilakukan oleh RSUD Banyumas, dokter spesialis saraf, dokter rehabilitasi medis, Perawat, Apoteker, Nutrisionis, psikolog, fisioterapis, terapis wicara, okupasi terapis dan staf terkait lainnya saling terintegrasi memberikan pelayanan pada pasien stroke.
Tentang Depresi pada Penderita Stroke
Secara psikologis, penderita pasca stroke memiliki perubahan dan keterbatasan dalam bergerak, berkomunikasi, dan berfikir yang nantinya akan sangat mengganggu fungsi peran penderita. Perubahan fisik membuat mereka merasa terasing dari orang-orang dan mereka akan berpikir bahwa dirinya tidak berguna lagi karena hidup mereka lebih banyak bergantung pada orang lain, perasaan–perasaan tersebut akan mulai timbul akibat keterbatasan fungsi fisik dari penderita. Dengan kondisi pasca stroke yang demikian, penderita akan merasa dirinya terbatas dibandingkan dan hal tersebut dan kecacatan ini menyebabkan self-esteem terganggu.
Sebagian penderita pasca stroke bahkan tidak dapat melakukan pekerjaan seperti biasa. Umumnya stroke berlanjut dengan depresi, dimana penderita sadar bahwa kondisinya sudah berubah- tidak lagi dapat melakukan hal yang biasanya secara rutin dilakukan sendiri, seperti makan harus disuapi, jalan menjadi lambat, dan mandi harus dibantu. Mereka jadi tenggelam kedalam ketidakberdayaan mereka dan menjadi sering menangis dan melamun.
Perasaan depresi tersebut malah mungkin lebih besar bagi orang–orang yang sebelumnya menduduki jabatan penting terpaksa harus melepaskan jabatannya tersebut karena dampak yang ditimbulkan pasca stroke. Kondisi-kondisi tersebutlah yang mengakibatkan turunnya harga diri dan meningkatkan stres. Kondisi tersebut dirasakan sebagai suatu bentuk kekecewaan atau krisis yang dialami oleh penderita. Penderita merasa kehilangan tujuan hidupnya, merasa jauh dengan teman-teman, dan kehilangan kesehatan fisik secara menyeluruh. Hal tersebut menimbulkan ketegangan, kecemasan, frustasi dalam menghadapi hari esok.
Tekanan-tekanan tersebutlah yang biasanya mengganggu proses pengobatan secara medis maupun psikologis, sehingga akan semakin tinggi pula resiko psikologis yang dihadapi oleh penderita. Penderita juga cenderung untuk ingin mengakhiri hidup mereka.
Dalam masa-masa keterpurukkan seperti ini, dukungan emosional dari orang sekitar memiliki peran yang sangat penting pada penderita. Mereka sangat membutuhkan orang lain yang dengan ikhlas memberikan empati, memotivasi, kasih sayang dan perhatian. Empati harus selalu melekat dan mewarnai siapapun (dokter, perawat, keluarga dll) yang akan berhubungan dengan penderita stroke. Empati menjadi sangat penting karena ia akan membantu proses komunikasi, pendampingan, motivasi dan pemulihan. Empati juga akan menghadirkan situasi merasa diterima dan diperhatikan dalam diri penderita stroke yang sudah kehilangan citra dirinya.
Dukungan emosional dari sosial akan mengurangi ketegangan psikologis dan menstabilkan kembali emosi para penderita pasca stroke. Dukungan sosial akan membuat individu dihargai dan diterima, sehingga dapat menimbulkan penyesuaian diri yang baik dalam perkembangan kepribadian individu tersebut kedepan dan begitu juga sebaliknya, rendahnya dukungan sosial yang diberikan kepada penderita pasca stroke maka akan semakin tinggi ketegangan psikologis penderita, sehingga penderita dapat berupa menarik diri dari pergaulan dengan masyarakat ataupun perasaannya akan lebih sensitif sehingga lebih mudah tersinggung dan penderita akan semakin ditinggalkan dan tidak dihargai oleh lingkungan.
Dalam beberapa kegiatan para peserta klub stroke kencana sangat haus akan materi/pendampingan psikologis. Sehingga perlu diberikan beberapa materi / pendampingan bagi peserta, tentang bagaimana mengembangkan kepercayaan diri, pengelolaan emosi diri, relaksasi, dan lain-lain.
RSUD Banyumas memiliki pelayanan psikologi yang aktif di klub stroke kencana.
Pemulihan Stroke
Stroke dapat berdampak pada kehidupan dan kesejahteraan dalam berbagai aspek. Proses rehabilitasinya spesifik dan tergantung kepada gejala yang Anda alami dan seberapa parah gejala tersebut. Sejumlah ahli dan spesialis bisa membantu. Di antaranya adalah psikolog, ahli terapi okupasi, ahli terapi bicara, perawat dan dokter spesialis, serta fisioterapi. Kerusakan akibat stroke bisa meluas dan berlangsung lama. Sebelum pulih seperti sedia kala, penderita harus melakukan rehabilitasi dalam periode panjang. Namun sebagian besar dari mereka tidak akan pernah pulih sepenuhnya.
Dampak fisik serangan stroke
Beberapa dampak fisik yang terjadi akibat serangan stroke, di antaranya adalah kelumpuhan pada salah satu bagian sisi tubuh dan terganggunya koordinasi serta keseimbangan tubuh. Beberapa orang juga akan mengalami kelelahan ekstrim di beberapa minggu pertama setelah stroke. Kelumpuhan pada bagian tubuh sebaiknya diperiksa oleh ahli fisioterapi yang nantinya akan menyusun rencana pengobatan. Fisioterapi biasanya akan dimulai setelah kondisi kesehatan pasien stabil. Postur tubuh dan keseimbangan adalah hal utama yang akan diperbaiki oleh ahli fisioterapi. Setelah itu pasien akan menjalani sesi singkat yang berlangsung beberapa menit. Durasi sesi akan meningkat seiring pulihnya kendali dan kekuatan otot pasien.
Secara umum ada dua target yang dibuat ahli fisioterapi, target jangka pendek dan target jangka panjang. Dalam target jangka pendek, pasien akan dilatih untuk melakukan gerakan sederhana seperti mengambil sebuah objek. Sedangkan dalam target jangka panjang, pasien dilatih untuk berdiri dan berjalan.
Dalam prosesnya, ahli fisioterapi tidak hanya bekerja sendiri. Anggota keluarga pasien pun bisa dilibatkan. Gunanya agar anggota keluarga pasien tersebut mampu melatih pasien saat berada di rumah. Lama pemulihan fisik relatif. Fisioterapi bisa berlangsung beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun dan biasanya terapi dihentikan jika kondisi pasien tidak lagi memperlihatkan kemajuan.
Ada banyak cara untuk mendukung keluarga atau teman yang pernah terserang stroke agar rehabilitasi mereka cepat mengalami kemajuan, di antaranya: Membantu memotivasi penderita dalam mencapai target jangka panjang. Beradaptasi dengan kondisi mereka, seperti berbicara perlahan jika mereka mengalami masalah komunikasi. Ikut terlibat dalam latihan fisioterapi. Memberikan dukungan moril dan keyakinan bahwa kondisi mereka akan pulih seiring waktu.
Rasa frustrasi dan kesepian kerap dialami mereka yang merawat orang yang pernah terserang stroke. Karena itu beberapa saran yang diuraikan di bawah ini diharapkan bisa membantu.
Sikap sabar dan pikiran positif sangat dibutuhkan untuk mendukung pemulihan orang yang pernah terserang stroke. Sering kali rehabilitasi berjalan lama dan membuat kita frustrasi. Namun percayalah, akan ada periode di mana kemajuan tercapai. Berusahalah untuk menyemangati dan memuji sekecil apa pun kemajuan karena dengan begitu, penderita akan terus termotivasi untuk mencapai target jangka panjang mereka.
Sebagian besar penderita akan mengalami mental breakdown akibat perubahan-perubahan pasca stroke, disinilah peran dukungan orang sekitar amat diperlukan guna memotivasi penderita untuk menyesuaikan dan menerima dirinya sendiri.
Penderita pasca stroke jangan hanya dibantu dari segi medisnya saja karena bukan hanya fisiknya yang terganggu namun psikologisnya pun juga. Dokter bekerja sama dengan psikolog untuk memberinya terapi-terapi yang disesuaikan dengan keadaan penderita agar penderita dapat menyesuaikan diri dengan keadaan dan tidak terpuruk kedalam penyakitnya tersebut dan dari sini pelayanan terpadu kasus stroke dibutuhkan termasuk diantaranya adalah keberadaan klub stroke kencana.
Informasi lebih lanjut tentang pelayanan stroke bisa melalui informasi RSUD Banyumas di 0281 796 031 pesawat 100. Sekretariat klub Stroke kencana ada di Intalasi Rehabilitasi Medis RSUD Banyumas.
Salam Sehat RSUD Banyumas