Banyumas dan Cilacap Samakan Persepsi Pelaksanaan AMP-SR

Banyumas dan Cilacap Samakan Persepsi Pelaksanaan AMP-SR

Banyumas - Audit Maternal Perinatal-Surveilans dan Respon (AMP-SR) merupakan salah satu upaya untuk mengeliminasi kematian ibu dan bayi yang dapat dicegah. Untuk mewujudkan hal tersebut Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap yang di wakili oleh Dinas Kesehatan Kabupaten dan RSUD milik Pemerintah Daerah masing-masing menggelar pertemuan dengan tajuk “Monitoring dan Evaluasi Penerapan AMP-SR Bersumber Data MPDN (Maternal Perinatal Death Notification).

MPDN merupakan aplikasi pelaporan kematian ibu dan bayi yang cepat dan terstruktur yang menggunakan teknologi informatika terkini dan sudah digunakan di Indonesia selama 15 tahun.


Pada acara yang digelar Rabu (4/9/2024) di Aula Pertemuan RSUD Banyumas Lantai III Gedung Thalasemiaini, selain perwakilan dari dua kabupaten, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, hadir pula Dr. Cahya Tri Purnami, SKM, M.Kes. sebagai perwakilan dari Puslitkes LPPM UNDIP.


Dalam sambutan pengantarnya, Dr. Cahya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukanlah untuk mencari kesalahan namun untuk melakukan supervisi fasilitatif.

“Kita hari ini melakukan monev bukan mencari kesalahan tetapi judulnya adalah supervisi fasilitatif jadi bisa menemukan persamaan” katanya.

Lebih  lanjut dia mengatakan bahwa dari persamaan tersebut maka akan dicari kelemahannya sehingga tindaklanjut apa yang harus dilakukan dapat ditentukan.

“Nantinya dari rumah sakit maupun dinas kesehatan untuk bisa memaparkan sejauh mana pelaksanaan AMP-SR telah dilakukan di instansi masing-masing” tegasnya.

Wadiryan RSUD Banyumas, dr. Rudi Kristiyanto, Sp.B., yang mewakili Direktur berharap agar acara seperti ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang mengikuti.

“Saya berharap acara seperti ini bisa membawa semua pelayanan di RSUD Banyumas dan RSUD Cilacap menjadi lebih baik lagi termasuk semua evaluasi yang ada” harapnya.


Setelah pembukaan acara oleh Wadiryan, acara dilanjutkan dengan paparan dari masing-masing perwakilan dan diakhiri dengan Focus Group Discussion (FGD).

 

Related Posts

Komentar