PELAYANAN OBSTETRIK NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) RSUD BANYUMAS

PELAYANAN OBSTETRIK NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) RSUD BANYUMAS

PELAYANAN OBSTETRIK NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) RSUD BANYUMAS

RSUD Banyumas mensukseskan program nasional yang pertama penurunan angka kematian ibu dan bayi serta peningkatan kesehatan ibu dan bayi. Tim PONEK RSUD Banyumas bergerak sinergis dan terintegrasi mensukseskan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi serta peningkatan kesehatan ibu dan bayi sesuai Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit pada bab program nasional.

RSUD Banyumas memiliki tim PONEK terlatih yang siaga 24 Jam. Dibawah ketua TIM PONEK RSUD Banyumas dr.IBNU AHYAR,Sp.OG bergerak sesuai amanah untuk memberikan pelayanan terbaik untuk mencapai target penurunan angka kematian ibu dan bayi serta peningkatan kesehatan ibu dan bayi.

Berdasarkan evaluasi pelayanan PONEK, Angka kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi sudah ada trend penurunan walaupun belum signifikan. Dengan berbagai usaha yang telah dilakukan sudah ada perbaikan sekalipun belum bisa dikatakaan bermakna. Perdarahan dan eklamsi masih menjadi penyumbang utama kematian ibu.Keadaan ini akan cenderung meningkat bila tidak segera diantisipasi dengan berbagai terobosan yang optimal. Karakteristik kasus kebidanan yang sifatnya akut dan fatal seperti terlambat keputusan pengiriman,terlambat melakukan diagnosa dan pengambilan keputusan menjadi faktor utama pada rujukan dan di fasilitas perujukan,morbiditas  meningkat ,akan menurunkan kondisi kesehatan pada ibu dan bayi di masyarakat dan akan mempengaruhi prestasi dan kinerja generasi mendatang

Merujuk pada hal tersebut di atas, terus dilakukan upaya inovatif untuk peningkatan kualitas pelayanan maternal dan neonatal untuk mengatasi kondisi tersebut selain koordinasi dan kerjasama dari manajemen dan semua tim baik IGD, Ruang bersalin,Perinatologi, Nifas dan ICU ,serta seluruh tim terkait.

Secara umum, berikut ini adalah hal ikhwal tentang Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif (Ponek).

Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir harus melalui jalan yang terjal. Terlebih kalau itu dikaitkan dengan target Millennium Development Goals (MDGs) 2015, yakni menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 100.000 kelahiran hidup yang harus dicapai.                             

Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, penyebab langsung kematian ibu hampir 90 persen terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan. Sedangkan pada bayi, dua pertiga kematian terjadi pada masa neonatal (28 hari pertama kehidupan). Penyebabnya terbanyak adalah bayi berat lahir rendah dan prematuritas, asfiksia (kegagalan bernapas spontan) dan infeksi. 

Berbagai upaya memang telah dilakukan untuk menurunkan kematian ibu, bayi baru lahir, bayi dan balita. Mulai dari penempatan bidan di desa, pemberdayaan keluarga dan masyarakat (buku KIA dan P4K), pembenahan fasilitas emergensi persalinan di Puskesmas dan RS, sampai program untuk menjamin pembiayaan 2,5 juta ibu hamil yang belum punya jaminan kesehatan.

Jalan terjal yang harus dilalui dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi tentunya akan terasa berat bilamana harus dilakukan sendiri oleh Pemerintah. Untuk itu, Pemerintah Pusat dan Daerah menjalin kemitraan dengan para development partners untuk mengembangkan upaya-upaya inovatif berdaya ungkit tinggi untuk melakukan percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir.

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia masih tertinggi diantara negara ASEAN dan penurunannya sangat lambat.

Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia daninfeksi . Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan,infeksi, pre-eklampsia / eklampsia, persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan regional.

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas. Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana,sarana dan manajemen yang handal

Keberhasilan percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan pelayanan kesehatan namun juga kemudahan masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan disamping pola pencarian pertolongan kesehatan dari masyarakat.  

Perbaikan infrastruktur yang akan menunjang akses kepada pelayanan kesehatan seperti transportasi, ketersediaan listrik, ketersediaan air bersih dan sanitasi, serta pendidikan dan pemberdayaan masyarakat utamanya terkait kesehatan ibu dan anak yang menjadi tanggung jawab sektor lain memiliki peran sangat besar.  

Demikian pula keterlibatan masyarakat madani, lembaga swadaya masyarakat dalam pemberdayaan dan menggerakkan masyarakat sebagai pengguna serta organisasi profesi sebagai pemberi pelayanan kesehatan. Tak ada harapan yang tak dapat diraih dengan karya nyata melalui kerja keras dan kerja cerdas semua pihak.

Ponek adalah pelayanan obstetri neonatal esensial / emergensi komperhensif. Tujuan utama mampu menyelamatkan ibu dan anak baru lahir melelui program rujukan berencana dalam satu wilayah kabupaten kotamadya atau profinsi

Upaya Pelayanan PONEK :

  1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitif
  2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan
  3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sektio saesaria
  4. Perawatan intensif ibu dan bayi.
  5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi

Demikian

Salam Sehat RSUD Banyumas 

Related Posts

Komentar