Aksi Perubahan SE-KATA Resmi Dilaunching Oleh Sekda Kabupaten Banyumas

Aksi Perubahan SE-KATA Resmi Dilaunching Oleh Sekda Kabupaten Banyumas

Purwokerto – Smart Room milik Pemerintah Kabupaten Banyumas menjadi saksi dilaunchingnya aksi perubahan SE-KATA yang digagas oleh Wakhyu Ikka Setyarini, Ns.S.Kep.Mat., pada Selasa (13/8/2025).

 

SE-KATA adalah salah satu aksi perubahan dari 26 aksi perubahan yang digagas oleh peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Kabupaten Banyumas Tahun 2025 yang bekerjasama dengan BPSDMD Provinsi Jawa Tengah yang dilauching oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas, Dr. Agus Nurhadie, S.Sos., M.Si.

Pada kegiatan yang dihadiri oleh Plt Asistem Administrasi dan Umum Sekda Banyumas, Kepala BKPSDM Kabupaten Banyumas dan stakeholder pemerintahan terkait, Sekda memberikan apresiasi kepada para peserta.

“Aksi perubahan yang dilakukan baik semua, mudah-mudahan dapat diimplementasikan di OPD yang dapat memberikan peningkatan pelayanan kepada masyarakat” kata Sekda.

Plt Asistem Administrasi dan Umum Sekda Banyumas, Amrin Ma’ruf S.Sos., M.Si., dalam laporannya di depan Sekda mengatakan bahwa launching kali ini diikuti oleh dua angkatan yang berbeda.

“22 orang dari PKP Angkatan III BPSDMD Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas dan 4 orang PKP Angkatan VIII BPSDMD Provinsi Jawa Tengah” lapornya.

Ditempat yang sama, penggagas aksi perubahan SE-KATA menyampaikan bahwa SE-KATA berjalan untuk menyempurnakan sistem pelaporan di RSUD Banyumas melalui SIMFORSA yang telah dipakai selama ini. Dengan SE-KATA ini diharapkan civitas hospitalia yang menjumpai insiden di rumah sakit dapat melaporkan insiden tersebut karena dengan kesadaran melapor akan meningkatkan keselamatan  pasien dan juga keselmaatan pemberi pelayanan.

“Inovasi ini merupakan Sistem Elektronik yang disiapkan untuk mengoptimalkan pengelolaan pelaporan insiden dalam upaya peningkatan keselamatan pasien di RSUD Banyumas” kata Ikka.

Dia menambahkan bahwa inovasi ini dibuat sebagai upaya peningkatan mutu juga persamaan persepsi budaya keselamatan pasien serta menumbuhkan budaya no blamming culture.

 

Related Posts

Komentar