Cegah STUNTING di masa PANDEMI

Cegah STUNTING di masa PANDEMI

Banyumas-Hari Selasa (28/09/2021) Bertempat di Balai Desa Karanggintung Kec. Kemranjen kab. Banyumas, RSUD Banyumas melaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan memberikan Edukasi / Penyuluhan kepada Masyarakat, sasaranya adalah Ibu dan Anak serta Kader Posyandu Desa Karanggintung Kec. kemranjen Kab. Banyumas.
Berangkat dari RSUD Banyumas dr. Fresti Oktanindi, M.Sc., Sp.A dan Tim Promkes.
Topik yang disampaikan adalah " Cegah Stunting di Masa Pandemi "
Narasumber adalah dr. Fresti Oktanindi, Sp.A (dr.Nindi)
Stunting adalah  Perawakan Pendek atau Tinggi Badan -2 SD atau lebih pendek dari anak seusianya yang disebabkan karena kekurangan Gizi Kronik.
Mengapa Bisa terjadi ?
- Kekurangan nutrisi saat dalam kandungan
- Praktek pemberian makan MP ASI yang tidak tepat pada usia 6 Bulan - 1 Tahun
- Kurangnya pemahaman ibu/keluarga yg merawat anak ttg kesehatan, kebersihan lingkungan dll
Stunting diawali dari tidak naik nya berat badan anak atau kenaikan berat badan anak yang seret/tidak sesuai target.
Anak stunting memiliki perkembangan sel otak yang kurang baik jika dibandingkan dengan anak yang tidak stunting.
Praktek yang sering keliru pada pemberian makan balita diantaranya adalah hanya memberikan menu tunggal (misal pisang saja) untuk anak yang baru pertama kali diberikan makan. Seharusnya menu MP ASI sudah berupa menu lengkap yang mengandung karbohidrat, protein hewani, lemak dan buah/sayur. Makan juga diberikan dengan jadwal: 3x makanan pokok dan 2x selingan. Dengan memperhatikan respon lapar dan kenyang bayi.
Jangan sampai bayi diberikan makananan tambahan hanya pisang saja, karena nutrisinya tidak akan terpenuhi hanya dengan 1 buah pisang. Pisang kurang mengandung protein, padahal protein hewani sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak khususnya perkembangan jaringan otak demikian pesan kata dr Nindi.
Selanjutnya sesi tanya jawab dan acara di tutup dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Related Posts

Komentar