Kuatkan Tatalaksana Layanan Thalasemia, RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Kunjungi RSUD Banyumas
Banyumas - Sudah adanya layanan thalasemia di RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga menjadikan pihak rumah sakit berupaya untuk terus meningkatkan layanannya. Hal ini tersampaikan lewat dr. Wiwin Dyah Priwanti, Kabid Pelayanan RSUD Goeteng Purbalingga yang pada Kamis (14/9/2023) memimpin rombongan studi banding ke RSUD Banyumas yang di terima di Ruang Pertemuan RSUD Banyumas di Lantai III Gedung Thalasemia.
Lewat penyampaian tujuan kedatangan di depan Wakil Direktur Umum (Wadirum) RSUD Banyumas, Slamet Setiadi, S.Kep.Ns, MM. yang didampingi Kabag Diklat, Litbang dan PMKS, Kabid Yanmed, Tim Instalasi Thalasemia dan jajaran terkait, dr. Wiwin juga mengatakan bahwa kunjungan ini sebagai upaya untuk menimba ilmu penerapan tatalaksana layanan thalasemia di RSUD Goeteng Purbalingga.
“Kami datang ke sini karena rasa keprihatian dan rasa cinta yang besar pada pasien-pasien thalasemia di tempat kami” katanya.
Keprihatinan dimaksud adalah permasalahan yang kini dihadapi oleh RSUD Goeteng Purbalingga yaitu terkait dengan tatalaksana layanan thalasemia yang harus dipenuhi sesuai dengan aturan BPJS terbaru. Hal ini diupayakan agar sebanyak 65 pasien thalasemia yang ada dapat terlayani dengan baik.
“Saya pikir itu sebetulnya satu regulasi yang merupakan upaya untuk pembenahan tata laksana thalasemia yang akan menertibkan” katanya.
Berangkat dari hal itu, maka RSUD Goeteng Purbalingga datang ke RSUD Banyumas untuk belajar, karena tatalaksana yang ada di RSUD Goeteng Purbalingga masih banyak yang harus diperbaiki dan notabene semua pasien adalah peserta BPJS.
Dalam sambutannya, Wadirum RSUD Banyumas mengatakan bahwa pada awal layanan thalasemia di RSUD Banyumas masih dilakukan di RS Banyumas II (sekarang BKMIA Kartini) di Purwokerto dan kemudian baru pindah ke RSUD Banyumas dan bukan di tempat khusus.
“Di tahun 2016 barulah dibangun gedung pelayanan thasemia lewat bantuan dari Gubernur Jawa Tengah” ceritanya.
Wadirum menginformasikan bahwa pasien thalasemia di RSUD Banyumas saat ini tercatat 600 lebih pasien yang berasal tidak hanya dari Kabupaten Banyumas.
Terkait pelayanan thalasemia, Wadirum mengatakan bahwa hal tersebut tidak bisa lepas dari regulasi yang ditetapkan oleh BPJS.
“Untuk penanganan pasien anak, kita sudah bekerjasama dengan Rumah Sakit Sardjito sedangkan untuk penanganan pasien dewasa sudah bekerjasama dengan dokter terkait” jelasnya.
Setelahnya dilakukan diskusi dan tanya jawab oleh peserta kegiatan seputar penerapan tatalaksana yang telah dilakukan oleh RSUD Banyumas dan penanganan permasalahan yang timbul dalam penerapannya.