Pelayanan Terpadu Ponek Tekan Kematian Bayi

Pelayanan Terpadu Ponek Tekan Kematian Bayi

Untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas membuka pelayanan obstetri dan neonatal terpadu dalam bentuk Ponek (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif). RSUD Banyumas pun siaga 24 jam melayani kedaruratan maternal dan neonatal.

Kabag Diklit dan Peningkatan Mutu RSUD Banyumas Ronin Hidayat MKes mengatakan, rumah sakit Ponek 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal. Layanan ini sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

Kunci keberhasilan Ponek adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen andal.

Layanan Ponek meliputi stabilisasi di UGD dan persiapan pengobatan definitif, penanganan kasus gawat darurat oleh tim rumah sakit di ruang tindakan, operatif cepat dan tepat, perawatan intensif ibu dan bayi, serta pelayanan asuhan antenatal risiko tinggi.

Tertinggi di Asean

Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, kata Ronin, penyebab langsung kematian ibu hampir 90% terjadi saat persalinan dan setelah persalinan.

Untuk bayi, dua pertiga kematian terjadi pada masa neonatal (28 hari pertama kehidupan). Penyebab terbanyak, lahir kurang berat,prematur, kegagalan bernapas spontan, dan infeksi.

Angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia masih tertinggi di antara negara Asean. Ronin mengatakan upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi akan terasa berat bilamana dilakukan sendiri oleh pemerintah.

Karena itu, Pemerintah Pusat dan Daerah menjalin kemitraan dengan para development partners untuk mengembangkan upaya-upaya inovatif berdaya ungkit tinggi untuk melakukan percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir.

Dia bersyukur, Bupati Banyumas Achmad Husein sangat peduli dalam upaya menurunkan AKI dan AKN. Ketua Gerakan Sayang Ibu Banyumas itu aktif kampanye bersama dokter persalinan dan bidan.

’’Menurut data Dinas Kesehatan Jawa Tengah, pada tahun 2014 terjadi 711 kasus kematian ibu melahirkan. Banyumas tercatat paling sedikit yaitu 33 kasus, sedang terbanyak di Kabupaten Brebes sebanyak 73 kasus,’’ kata Ronin.

Atas kepeduliannya itu Bupati Achmad Husein pada tahun 2014 lalu menerima penghargaan dari Gubernur Ganjar Pranowo sebagai pelopor penyelamatan ibu dan bayi baru lahir.

Related Posts

Komentar