Pelatihan ILTB dan TPT Resmi Dibuka Oleh Wadirum
Banyumas – Menjadi permasalahan global sampai saat ini, Tuberkulosis (TB) tetap merupakan salah satu penyebab kematian paling mematikan di dunia. Pemberian vaksin untuk pencegahan masih jauh dari target yang diharapkan. Bertolak dari hal tersebut digelar Pelatihan Manajemen Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan, khususnya di wilayah Kabupaten Banyumas.
Pembukaan pelatihan yang digelar di Aula Pertemuan RSUD Banyumas Gedung Thalasemia Lantai III, dihadiri oleh, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Wadiryan, Wadirum dan segenap jajaran manajemen RSUD Banyumas dan bagian terkait.
Agus Nugroho, SIP.,M.Kes., selaku Ketua Penyelenggara dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta akan mengikuti pelatihan selama 4 hari yaitu mulai hari ini Selasa (15/10/2024) sampai dengan Jumat (18/10/2024).
“Peserta terdiri dari 30 orang tenaga kesehatan yang berasal dari Puskesmas Kabupaten Banyumas” lapornya.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Banyumas, dr. Catur Yuni Mulatsih, MM., yang mewakili Kepala Dinkes dalam arahannya mengatakan bahwa posisi Indonesia saat ini ada di ranking 2 setelah India untuk kasus TB dan ini adalah kondisi yang sangat memprihatinkan.
“Posisi Banyumas saat ini ada di ranking ke-2 di Provinsi Jawa Tengah, padahal penduduk Banyumas jumlahnya cukup besar” ungkapnya.
Dia sangat berharap kepada para peserta pelatihan agar nantinya hasil pelatihan dapat meningkatkan angka investigasi kontak.
“Capaian investigasi kontak sampai dengan triwulan ke-3 ini masih sangat rendah” katanya.
Dia menjelaskan bahwa hal tersebut membuat infeksi laten ini semakin berkembang sehingga kekurangkewaspadaan akan hal ini menjadikan semaking meningkatnya infeksi TB.
Wadirum, Slamet Setiadi, S.Kep.Ns.,MM., mewakili Direktur dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah kerjasama Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dan RSUD Banyumas.
“Semoga pelatihan ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat di bidang kesehatan” ucapnya.
Setelahnya secara resmi Wadirum membuka pelatihan dan dilanjutkan penyematan tanda peserta oleh Sekretaris Dinkes dan Wadiryan.