RSUD Banyumas Selenggarakan Workshop Clinical Pathway dan Panduan Praktik Klinik

RSUD Banyumas Selenggarakan Workshop Clinical Pathway dan Panduan Praktik Klinik

RSUD Banyumas Lakukan Workshop Clinical Pathway dan Panduan Praktik Klinik

Menghadirkan Jangkar KARS yaitu Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes dan Dr. DJONI DARMADJAJA, SpB. MARS, FInaCS, FIC, RSUD Banyumas selenggarakan Workshop Penyusunan Panyusunan Clinical Pathway dan Panduan Praktik Klinik.

Dalam laporan Panitia, dr Tri Agus Wibowo, Sp.D menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti 70 orang yang terdiri dari Dokter, Perawat, Apoteker, Nutrisionis, Psikolog, Terapis Wicara, Fisioterapis, Okupasi Terapis, dan tenaga kesehatan lainnya. Salah satu output dari kegiatan Workshop ini adalah review pemahaman tentang Clinical Pathway dan Panduan Praktik Klinik dan penyusunan CP dan PPK yang baru sesuai Pelayanan Prioritas RSUD  Banyumas.

Dalam sambutannya, Direktur RSUD Banyumas dr Dani Esti Novia, menyampaikan urgensi dari Workshop Clinical Pathway dan Panduan Praktik Klinik. Dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1 dinyatakan dengan tegas di standar Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS), standar Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), dan standar Kualifikasi dan Kewenangan Staf (KKS) bahwa RS harus memiliki Clinical Pathway dan Panduan Praktik Klinik. Selanjutnya di implemtasikan sesuai dengan yang diminta oleh standard dan dan dilakukan monitoring dan evaluasi.

Secara umum  clinical pathway adalah Suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu / terintegrasi yang merangkum setiap langkah yang diberikan pada pasien, yang berdasarkan standar pelayanan medis, standar pelayanan keperawatan & standar pelayanan Prefional Pemberi Asuhan lainnya yang berbasis bukti dengan hasil terukur, pada jangka waktu tertentu selama pasien dirawat di RS.

 Adapun prinsip dasar penyusunan clinical pathway adalah Pelayanan terpadu/terintegrasi dan berfokus pasien Melibatkan semua profesional pemberi asuhan (dokter,perawat,bidan, farmasis,nutrisionis, fisioterapis, dll). Mencatat seluruh kegiatan asuhan (rekam medis) Penyimpangan kegiatan asuhan dicatat sebagai varians. CP berfungsi ganda; 1. Sebagai acuan dalam memberikan asuhan pada pasien dari waktu ke waktu 2. Sebagai alat monitoring kepatuhan staf klinis

 Tujuan Clinical Pathway

  1. Mengurangi variasi dalam pelayanan, sehingga biaya lebihmudah diprediksi.
  2. Pelayanan lebih terstandarisasi, meningkatkan kualitas pelayanan (Quality of Care)
  3. Dasar penghitungan “real cost” suatu kasus.
  4. Meningkatkan kualitas dari informasi yang telah dikumpulkan.
  5. Diharapkan dapat mengurangi biaya dengan menurunkan length of stay, dan tetap memelihara mutu pelayanan
  6. Sebagai pembanding pada CBG cost. Terutama pada kasuskasus “high cost, high volume”.

 Acara Workshop Clinical Pathway dan Panduan Praktik Klinik berjalan lancar dan seluruh peserta mengikuti dengan atusias dari pagi sampai dengan sore hari.

 

 

Related Posts

Komentar